BENER MERIAH – Mulia Ari Mukti alias (ucok) sah mengundurkan diri dari sayap PKB Bener Meriah, akhirnya menyatakan sikap mendukung Mohd Amin – Ridwan Abdul Muthalib (AmRi) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bener Meriah tahun 2024.
Dukungan itu ia sampaikan setelah dirinya mengundurkan diri dari ketua Garda Bangsa sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bener Meriah sejak, Senin, 9 September 2024 lalu.
“Saya bersama teman – teman yang lain sudah sepakat mendukung pasangan AmRi sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah periode 2025 – 2030,” kata Mulia yang akrab disapa Ucok itu kepada gayopostnews.com Rabu, (11/9) .
Kata dia, dirinya bersama dua pengurus sayap PKB yang mengundurkan diri itu sudah bertemu dengan pasangan AmRi pada, Selasa, 10 September 2024 kemarin sore.
“Kita sudah bertemu dan telah membahas strategi untuk pemenangan pesta demokrasi 2024. Alhamdulillah, pak Mohd Amin dan pak Ridwan menyambut baik kami bergabung bersama mereka,” ujar Ucok.
“Dan pak Amin sendiri menyampaikan, jika pasangan AmRi sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dalam pemenangan Pilkada 2024. Tidak ada batasan,” timpalnya.
Sementara itu, ia menyampaikan salah satu alasan dirinya mendukung AmRi karena dinilai pasangan tersebut mampu membawa perubahan dengan merangkul semua kalangan.
“Ya, semua golongan mereka rangkul. termasuk kemarin para ulama Bener Meriah telah menyatakan sikap dukungan kepada pasangan ini. Saya salut,” ungkap Ucok.
Oleh karena itu, ia bersama rekan – rekan timnya mengaku siap bergabung dan memenangkan pasangan AmRi sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah di Pilkada 2024.
Diberitakan sebelumnya, Mulia Ari Mukti resmi mengundurkan diri sebagai ketua Garda Bangsa sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bener Meriah.
Surat pengunduran diri itu ia sampaikan kepada ketua PKB Bener Meriah, Husnul Ilmi terhitung sejak, Senin, 9 Maret 2024 kemarin.
Tak hanya, Mulia Ari Mukti, berdasarkan surat yang dihimpun gayopostnews.com, terdapat nama Fitra Sayuti sebagai Sekretaris dan Rizkan Fitra sebagai Bendahara ikut mundur dari Garda Bangsa PKB itu.(*)
