SPBU Pintu Rime Gayo, Sungguh Malang Nasib Mu

BENER MERIAH –  Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bawah Badan Usaha Milik Bersama (Bumdesma) Kecamatan Pintu Rime Gayo  Kabupaten Bener Meriah terbengkalai dan terkesan sangat malang nasipnya.

Pasalnya, meski anggaran yang terserap untuk proyek pembangunan SPBU tersebut telah mencapai Rp 5,2 miliar bersumber dari 23 kampung yang masing-masing kampung menanam saham Rp 300 juta oleh Bumdesma, dana itu kemudian diberikan kepada PT Pintu Rime Gayo Energi (PRGE) yang dibentuk sebagai pihak ketiga sebagai penanggungjawab terhadap proses pembangunan.

Pantauan gayopostnew.com Rabu (27-Maret- 2024) proyek tersebut dibangun diatas tanah 5.000 meter persegi, tepatnya di Kampung Gemasih, Kecamatan Pintu Rime Gayo. Letaknya dipinggir jalan lintas nasional Bireuen-Takengon, tampak tidak ada aktivitas apapun disana. Pintu masuk utama digembok menggunakan rantai. Di depan proyek dipagar seng berjejer berdiri tegak.

Sementara beberapa pekerjaan terlihat di lokasi pembangunan, mulai Tembok Penahan Tanah (TPT), pematangan lahan dan ruangan timbunan serta empat buah tanki timbun yang tergeletak yang sudah mau berkarat.

Ketua Forum Reje Kampung Kecamatan Pintu Rime Gayo  Farid Wajidi Kepada gayopostnews.com menceritakan Rabu ( 27-Maret -2024), “Pembangunan SPBU telah dimulai sejak 2021, namun tidak ada perubahan signifikan terhadap penyelesaian. Malah, TPT yang dibangun sudah tampak berlumut kehitam-hitaman. Disekitar lokasi kini ditumbuhi rumput ilalang yang menjulang tinggi, terlihat proyek ini seperti terbengkalai.  Rencana awal, pembangunan SPBU selesai dengan anggaran Rp 6,9 miliar.”Kata Wajidi.

Baca Juga Artikel ini :  Waketum Koni Pusat dan Plh Bupati  Tinjau Lokasi Cabor Gantole PON 2024 di Bener Meriah

Namun di pertengahan perjalanan, anggaran itu tidak mencukupi. Masih butuh Rp 4,2 miliar lagi agar SPBU itu rampung dikerjakan. Melihat kondisi tersebut, sejumlah Reje selaku penanam saham tampak geram. Baru-baru ini sejumlah Reje mengusulkan agar Ilham Iskandar dicopot dari jabatan Direktur PT PRGE. Usulan itu disampaikan dalam rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) yang berlangsung di kantor Camat Pintu Rime Gayo, pada 7 Maret 2024. Pada rapat itu juga, terkuak adanya kerugian negara dalam proses pembangunan mencapai Rp 641 juta.

Hal itu diketahui dari hasil audit yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Aceh. “Memang benar, saat rapat MAD, beberapa Reje kampung meminta Ilham Iskandar berhenti dari Direktur PT PRGE. Alasan mereka karena mosi tidak percaya,” terang Wajidi.

Baca Juga Artikel ini :  Pawai Ta’aruf Peserta MTQ di Kampung Delung Asli

Dari hasil audit BPKP, kata Farid, ditemukan kerugian negara sebesar Rp 641 juta pada proyek pembangunan SPBU tersebut. Namun kerugian tersebut telah dikembalikan oleh Ilham Iskandar.

“Sudah dikembalikan. Saya pernah lihat bukti penyetoran yang ditunjukan oleh pak Ilham, namun saya belum melihat rekening korannya,” katanya.

“Sementara salah satu dari temuan itu yakni adanya rental mobil yang digunakan pak Ilham, ibaratnya mobil dinas untuk Direktur perusahaan dan pembayaran gaji pihak ketiga,” ungkapnya.

Yang cukup mengherankan, kata Farid, mobil yang dirental malah pemilik saham menanggung kerusakan, ganti oli, servis mobil dan lain-lainnya.

” Seharusnya kalau memang rental, yang bertanggungjawab ya pemilik rental. Tapi ya sudah, karena persoalan ini sudah selesai, hasil audit BPKP sudah dikembalikan,” jelasnya.

Saya selaku Ketua Forum Reje,  tidak sepakat jika Ilham Iskandar langsung diberhentikan dari jabatan. Menurutnya, masih ada beberapa kegiatan yang harus dipertanggungjawabkan  “Artinya ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan  Kalau langsung berhenti, bagaimana pekerjaan yang tersisa. Setelah itu, saya sepakat untuk tidak melanjutkan beliau sebagai direktur perusahaan,” sebutnya. Ia mengungkapkan sejauh ini ada beberapa item belum terpenuhi diantaranya tangki timbun dan kanopi SPBU dengan nilai masing-masing ratusan juta. “kata pak Ilham uangnya sudah dibayar, tapi barangnya belum sampai. Katanya sih sebagian barangnya udah berada di kawasan Pondok Baru, Kecamatan Bandar. namun saya belum pernah lihat,” tuturnya.

Baca Juga Artikel ini :  Pacuan Kuda di Belang Bebangka  Berakhir Bener Meriah Dapat 5 Medali Emas

Terkait berlangsungnya pembangunan SPBU Pintu Rime Gayo, kata Farid, para Reje tidak akan menambahkan modal jika Ilham Iskandar masih menjadi Direktur PT PRGE. “Bagi saya biarkan saja pak Ilham menyelesaikan pekerjaan yang ada. Setelah itu baru diganti. Namun demikian keputusan kita serahkan kepada rapat MAD selanjutnya,” kata dia.

Farid berharap yang menggantikan posisi Ilham Iskandar sebagai direktur adalah orang-orang berkompeten yang mengetahui tentang SPBU. “Kita ingin SPBU ini segera dibangun sesuai harapan masyarakat, meskipun surat perintah kerja yang dikeluarkan oleh PT Pertamina pada enam bulan pertama sudah mati,” sebut Farid.

” Persoalan pembangunan SPBU Pintu Rime Gayo sebelumnya kerap menjadi sorotan masyarakat luas.” tutup Farid  Wajidi.(*)