Pemkab Bener Meriah Gelar Pertemuan BASS Guna Percepatan Penurunan Angka Stunting

BENER MERIAH – Pemerintah Kabupaten Bener Meriah melalui Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak da Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar pertemuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAA) di Aula Setdakab setempat, Kamis (23/2/2023).

Kepala DP3AKB, Edi Jaswin, S.KM, M.Si, mengatakan, kegiatan pertemuan BAAS dalam rangka upaya bersama mengatasi stunting di Kabupaten Bener Meriah sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting

“Hasil dari SSGI Tahun 2022, Bener Meriah mengalami penurunan stunting sebesar 3 persen dari data awal Tahun 2022 mencapai sebesar 40 persen dan sekarang menjadi 37 persen. Untuk itu, kami sangat membutuhkan kerja keras dari semua lintas sektoral dan lintas vertikal sehingga Bener Meriah dapat menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang diberikan oleh pemerintah,” jelas Jaswin.

Baca Juga Artikel ini :  Pemkab Bener Meriah Gelar Pasar Murah di Kecamatan Wih Pesam

Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si yang memimpin acara pertemuan BAAS itu,  mengatakan, program BAAS ini yang digagas BKKBN dapat berperan strategi dalam pencegahan stunting.

“Program Bapak Asuh Anak Stunting yang di gagas BBKBN dan pihak terkait lainnya dapat berperan strategis dalam mendukung upaya penurunan prevalensi stunting,” kata Haili Yoga.

Menurutnya, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis. Maka, untuk memudahkan penyelesaian persoalan stunting harus dimulai dari lingkungan yang bersih dan sehat serta asupan gizi yang tercukupi bagi bayi dan balita.

 

“Salah satu tugas yang paling penting bagi BAAS adalah memberikan bantuan makanan agar gizi terpenuhi, dengan kondisi kurang gizi yang cukup lama dapat menyebabkan stunting dan bisa menjadi indikator bahwa di dalam rumah tangga konsumsi makanan bergizinya kurang kuat,” lanjut Pj Bupati Bener Meriah ini.

Baca Juga Artikel ini :  Miris, Akibat SengketaTanah Siswa SDN, Sepeden Sempat Duduk Diluar Sekolah

Ditambahkan Haili Yoga, demi menjaga masa depan anak – anak agar lebih baik lagi, maka kasus stunting ini sangat penting untuk difokuskan. Salah satunya dengan cara melakukan edukasi dimulai dari calon pengantin hingga ibu hamil, agar anak-anak mereka tidak stunting.


“Dengan jumlah 142 BAAS saat ini, tentu menjadi langkah positif untuk bekerjasama dalam penurunan angka stunting, hingga bisa meraih zero stunting. Ditambah lagi, Bapak Hasto atau Kepala BKKBN RI yang akan menjadi BAAS dengan desa binaan Desa Reje Guru, dan Kementerian Kesehatan dua orang, dengan desa binaannya yaitu Desa Kulem dan Desa Sidodadi,”

Baca Juga Artikel ini :  Hari Ketiga Pendaftaran Komisioner KIP, 8 Orang Sudah Mengantar Berkas

Berdasarkan data terakhir, sebut Haili Yoga, jumlah anak stunting di Kabupaten Bener Meriah, terdapat 1.441 orang anak dengan jumlah anak stunting terbanyak ada di Kecamatan Permata, sebanyak 340 anak. “Dan terkecil ada di Kecamatan Syiah Utama dengan jumlah 55 orang,” rinci Haili Yoga.

Pada pertemuan itu, dibagikan modul yang berkaitan dengan tupoksi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Dengan harapan, penanganan kasus stunting di Kabupaten Bener Meriah semakin hari, semakin baik dan mengalami penurunan yang signifikan. (Rel)

 

Penulis: Rel