Miris…!! Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Bener Meriah

Gambar : ilustrasi

BENER MERIAH -” Pelecehan seksual di Bener Meriah ini sudah menjadi budaya terutama kasus pelecehan seksual terhadap anak,” Al-ifdal, Ketua umum Himabem-Su menyampaikan kepada gayopostnews.com melalui telepon seluler, senin (17/7/2023).

Menurut data dari hasil penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu dengan cara observasi lapangan, interview, dan media massa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Bener Meriah Sumatera Utara (Himabem-Su) hingga saat ini tercatat ada 34 kasus kekerasan seksual yang terjadi pada tahun 2022 hingga saat ini (real time), dimana 32 korban perempuan dan 2 korban laki-laki.

Baca Juga Artikel ini :  Mengupas Cerita Sosok Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan yang Menjabat Dandim Baru  0119 BM

Seperti korban menurut status usia yang ditemukan dalam penelitian tersebut, terdapat 24% korbanya adalah orang dewasa, 76% korbanya adalah anak-anak.

Kemudian statistik persentase pelaku menurut status usia diketahui 86% pelakunya adalah orang dewasa, 14% pelakunya merupakan anak-anak.

Baca Juga Artikel ini :  Pemda Bener Meriah Harus  Sigap Menanggapi Kasus Konflik Gajah  Dan Manusia di Ulu Naron PRG

Lalu berdasarkan tempat kejadian dari data pada status statistik diketahui 25% tempat kejadian terjadi di sekolah, 23% tempat kejadian terjadi di rumah pelaku, 8% tempat kejadian terjadi di rumah korban, 35% tempat kejadian terjadi di kebun, dan 9% di tempat lainya.

Dari persentase tersebut diketahui lebih banyak tempat terjadinya kasus kekerasan seksual berada di kebun dan yang paling sedikit terjadi di rumah korban.

Baca Juga Artikel ini :  Pedestrian Way Jadi Pusat Pasar Takjil di Bulan Ramadhan

“Ini hanya hasil penelitian yang kami lakukan dari media massa dan observasi lapangan, yang artinya masih banyak kasus-kasus serupa yang belum naik kepermukaan.

Besar harapan kami, hasil penelitian ini mampu untuk bahan refleksi bagi pihak yang terkait,” tutup.Al-ifdal (*)