BENER MERIAH – Kendati di Musim hujan harga kopi arabika jenis gelondong tingkat petani di Kabupaten Bener Meriah dilaporkan mulai membaik.
Informasi yang diterima dari pada para petani menjual kopi harga hari ini dibandrol Rp15 ribu perbambu di seputaran Pondok Sayur, Jumat (4/10).
Inen Nurul (35) yang pada hari ini memetik kopi miliknya di wilayah Wih Konyel menuturkan jika harga kopi saat ini mulai membaik di bandingakan dengan minggu kemarin.
Dimana dari harga sebelumnya Rp 13.000 hari ini naik menjadi Rp 15.000 per bambu.
“Mulai ada kenaikan walau masih tipis, tapi kita tetap bersyukur, dan kita harap pula seiring memasuki musim panen raya harga kopi terus meningkat,” ucapnya.
Terpisah, Antoni petani kopi di wilayah Bukit, ia juga menuturkan untuk harga kopi saat ini sudah ada kenaikan.
Mesti sebelumnya harga sempat anjlok akibat cuaca ekstrim serta isu serangan hama PBKo (Hypothenemus hampei). Serangga kecil yang menyerang biji kopi muda.
“Di daerah kami seputaran Tingkem Bersatu harga terakhir saya jual beberapa hari lalu di harga Rp14.500 perbambu,” katanya.
Menurut Antoni, harga tersebut tergolong naik dibandingkan bulan lalu dikisaran Rp11 ribu sampai Rp13 ribu rupiah perbambu.
Dirinya optimis harga kopi akan meningkat lagi karena kualitas kopi mulai membaik, apalagi cuaca yang mendukung.
Dikatakannya lagi, buah kopi petani tahun ini jauh berkurang dibanding tahun lalu.
Ha ini karena selain faktor cuaca dan iklim yang dinamis, berkurangnya produksi kopi tahun ini disebabkan tanaman kopi sedang produksi cabang baru pasca panen raya tahun sebelumnya.
“Saat ini sebagian besar kopi di kebun petani sedang pemulihan cabang baru untuk pembungaan selanjutnya, untuk masa panen raya kita prediksi di akhir bulan ini sampai bulan Desember mendatang,” tutup nya.