Bener Meriah Produksi Sampah 50 Ton Perhari

BENER MERIAH – Produksi sampah di lima kecamatan di Kabupaten Bener Meriah, mencapai 50 ton perhari.  Kelima kecamatan dimaksud, diantaranya Kecamatan Timang Gajah, Bukit, Wih Pesam, Bandar, dan Kecamatan Permata.

Sampah yang dihasilkan di lima kecamatan tersebut, diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bener Meriah, menggunakan beberapa unit armada pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Uber-Uber, di kawasan Kecamatan Syiah Utama.

TPA di kawasan Uber-Uber ini, memiliki luas sekitar 10 hektar dan telah difungsikan sejak tahun 2020 lalu, dan diperkirakan sekitar satu hektar telah terpakai untuk menampung sampah dari sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bener Meriah.  Kamis (11-05-2023)

Baca Juga Artikel ini :  Untuk Mengisi Kekosongan Jabatan, PMI Kabupaten Bener Meriah Gelar Muslub

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, DLH Bener Meriah, Surahman S.IP, MAP,  mengatakan, DLH saat ini memiliki 13 kendaraan yang difungsikan sebagai pengangkut sampah. Tetapi untuk saat ini, hanya 10 kendaraan yang sedang beroperasi lantaran 3 unit lagi masih dalam perbaikan.

“Kendaraan yang beroperasi sekarang, 4 diantaranya truck sampah kodel kontainer dan 6 dump truck. Kita juga memiliki 15 kontainer sampah yang tersebar di seluruh Kabupaten Bener Meriah sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Jumlah petugas, ada 17 supir dan dibantu 65 orang kernet,” rincinya.

Baca Juga Artikel ini :  Dishub Bener Meriah Terapkan Uji KIR Eletronik

Surahman menjelaskan, jumlah produksi sampah di lima kecamatan tersebut, sudah termasuk sampah-sampah yang ada 15 kontainer. “Jika hari biasa, diperkirakan jumlahnya mencapai 50 ton perhari. Bahkan pada saat bulan puasa lalu, jumlah sampah bisa mencapai 62 ton perhari,” jelas Surahman.

Baca Juga Artikel ini :  Mendagri Puji Atas Kerjasama Kota Lhoksemawe Dan Bener Meriah Terkait Pengendalian Inflansi Secara Daring

Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada TPS yang telah disediakan dan tidak membuang sampah dipinggir jalan karena dapat mengganggu kebersihan lingkungan.

“Pentingnya manajemen pengelolaan sampah rumah tangga bagi masyarakat. Salah satunya, sampah juga yang memiliki nilai ekonomis jika diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat dan dapat dijual kembalis eperti sampah kertas, kaleng minuman, botol plastik dan lain sebagainya,” pungkasnya. (*)

Penulis: *