Usut Tuntas Pengeroyokan Pelajar di Pendestrian Bale Atu

Gambar: ilustrasi

BENER MERIAH – Yusridaini, 41 tahun, warga Kampung Bale Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah tak kuasa menahan tangis ketika melihat anaknya menjadi korban pengeroyokan tiga orang remaja.

Peristiwa itu terjadi di jalan jalur dua taman Pendestrian, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu, sekira pukul 21.00 WIB.

Anaknya yang masih berstatus pelajar disalah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di kabupaten itu mengalami luka – luka pada bagian wajah, badan dan kaki akibat aksi pengeroyokan tersebut.

Baca Juga Artikel ini :  Ketua DPD ll Partai Golkar lantik Sejumlah  Dewan Penasehat

Korban bahkan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute untuk mendapat perawatan medis usai peristiwa itu terjadi.

Yusri Daini saat menemui wartawan, Selasa, (28 Mei 2024) bercerita, sebelum terjadi pengeroyokan, para pelaku dengan anaknya tersebut sempat kesalahan pahamann di salah satu kedai di depan Pesantren Bustanul Arifin di Kampung Bale Atu.

“Dari keterangan anak saya, pada siang hari Selasa, para pelaku ini beberapa kali melintas mengendarai kendaraan didepan kedai tersebut, tiba – tiba mereka berhenti karena dilihatin dan terjadi cekcok,” ungkapnya.

Baca Juga Artikel ini :  Pemkab Bener meriah Hadirkan Kanal SPAN-LAPOR! Pengaduan Terkait Pelayanan Publik

Kemudian, sambung Daini, sekira pukul 09.00 WIB, Selasa malam, korban diajak temannya ke taman Pendestrian. Disana ia didatangi tiga orang remaja tersebut hingga terjadi pengeroyokan.

“Dua gigi anak saya copot, bibirnya pecah, luka – luka pada bagian kaki. Saya tak kuasa melihatnya. Hingga saat ini, ia tak berani ke sekolah karena terancam, padahal sejak Senin kemarin sudah mulai ujian semester,” ungkapnya sambil menangis.

Baca Juga Artikel ini :  RSUD Muyang Kute Sambut dr.Irene Evasari,Sp.OG  Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri 

Daini yang merupakan petugas kebersihan itu mengaku kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Bener Meriah sejak sepekan lalu. Ia berharap pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku.

“Anak saya masih trauma, saya minta bapak Kapolres segera menangkap pelaku. Anak saya tidak berani ke sekolah, anak saya butuh perlindungan,” harapnya.(*)