BENER MERIAH – Warga Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah menghadang truk pengangkut dua gajah jinak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Reje Kampung Negeri Antara, Riksanadi mengatakan dua gajah yang diangkut truk itu akan dibawa menuju Banda Aceh, namun tidak diizinkan oleh warga.
“Sudah beberapa kali gajah jinak ini akan dibawa, tapi tidak diizinkan oleh warga,” kata Riskanadi, (30 -10 2023).
Padahal, kata dia, dua gajah jinak tersebut difungsikan untuk menggiring gajah – gajah liar yang selama ini menghantui permukiman warga.
“Masyarakat dapat mengijinkan gajah jinak itu dibawa asalkan penanganan gajah liar di Pintu Rime Gayo sudah dapat diselesaikan,” katanya.
Menurut dia, dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, pihak BKSDA belum ada menunjukan penanganan serius terhadap konflik gajah dikawasan itu.
“Masyarakat saya terus dihantui oleh persoalan ini. tidak ada penanganan serius dari BKSDA. Kebun – kebun dan rumah warga rusak diamuk gajah itu,” ucap Riskanadi.
Tak hanya di Kampung Negeri Antara, sambung Riskanadi, gajah – gajah liar sudah menghantui lima kampung lainnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Lima kampung itu diantaranya, Kampung Ulu Naron, Kampung Perdamaian, Kampung Pancar Jelobok dan Kampung Pantan Sinaku.
“Tercatat sekitar 20 lebih rumah milik warga yang dirusak gajah selama tujuh bulan terakhir. Belum lagi tanaman diperkebunan,” ungkapnya.
Ia berharap pihak BKSD Aceh agar segera menggiring gajah – gajah liar yang saat ini masih berada dikawasan Pintu Rime Gayo.
“Perlu saya tegaskan, warga tidak mengijinkan satu unit truk dan dua gajah jinak itu dikeluarkan dari Kampung Negeri Antara sebelum persoalan konflik gajah ini selesai,” tegasnya.(*)