BENER MERIAH – Makam leluhur prasejarah di kawasan Desa Simpur, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah telah dipindahkan, oleh pihak proyek pembangunan waduk Krueng Keureuto yang berbatasan Bener Meriah dan Aceh Utara tanpa melibatkan ahli waris maupun aparat desa setempat dan Pemerintah Daerah pada Kemana ?.
Makam yang terkena dampak penggalian oleh PT. Brantas Abipraya di pindahkan ke Area Waduk Kawasan Aceh utara.,Hati Nelangsa (sedih) melihat makam leluhur kita saat di bongkar oleh pihak perusahaan.
Data yang dihimpun gayopostnews.com banyak kejanggalan dalam proses tersebut, mulai dari ketidak sesuaian dengan Tradisi Adat istiadat budaya masyarakat Gayo dan tidak.melibatkan Ahli Waris.
Pasalnya, makam yang telah di gali oleh pihak PT. Brantas Abibraya berpariasi dengan ukuran 50×50 cm dan yang paling panjang hanya sekitar 50×150 cm dengan kedalaman kurang lebih dari 1 meter. Padahal menurut makam yang belum di gali panjangnya rata – rata dari 2 meter hingga 3,5 meter. Bahkan di gali hanya batu nisanya saja.
Warga setempat sudah berupaya menghadap pemerintah daerah dan instansi terkait, selama dua tahun terakhir, namun hingga saat ini belum ada solusi dan tanggapan tentang masalah makam leluhur kita itu.
Ironisnya, makam yang telah di gali oleh pihak PT. Brantas Abibraya berpariasi dengan ukuran 50×50 cm dan yang paling panjang hanya sekitar 50×150 cm dengan kedalaman kurang lebih dari 1 meter. Padahal menurut makam yang belum di gali panjangnya rata – rata dari 2 meter hingga 3,5 meter. Bahkan mereka menduga yang di gali hanya batu nisannya saja.
Ketua Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI) DPW Aceh Sadikin Arisko.menyampaikan kepada gayopostnews.com Selasa pagi (15-08-2023).
Terkait adanya pembangunan Waduk Krueng Keureuto oleh PT Brantas Abipraya yang terletak di perbatasan kabupaten bener meriah dan Aceh Utara ,pasalnya adanya makam keramat yang di sebut leluhur masyarakat Gayo yang di bongkar dan di pindahkan oleh PT Brantas Abipraya ke Area Waduk di Kawasan Aceh Utara pada hari Senin tanggal 7 Agustus 2023 yang lalu.l
“Ada apa…?Pemda Bener Meriah diam saja, padahal sudah banyak polemik terjadi sudah banyak di beritakan berbagai media namun tidak ada penyelesaian,” kata Sadikin.
Ia mejelaskan, “Saya menduga ada kesepakatan antara berbagai pihak, karena saya sudah mendengar pengakuan dari Ahli waris tentang penggalian kuburan, dari keterangan mereka saya simpulkan penggalian makam ini sangat tidak sesuai dengan aspek apapun, dan menurut saya pihak PT sangat tidak bermoral, pasalnya itu makam leluhur, makam pejuang mereka manusia bukan hewan dan hari ini saya sudah mendapatkan dokumentasi ” Tegas Sadikin.
“Jelas sudah terlihat bahwa penggalian makam sebagian hanya di ambil batu nisannya saja, dan sebagiannya lagi hanya di gali dengan dalam 75cm tidak sampai satu meter.”Tegas Sadikin.
“Ini mungkin alasan kenapa pihak PT Brantas tidak mengijinkan awak media masuk ke areal PT dan ahli waris juga masuk tidak di perbolehkan membawa alat komunikasi dan alat elektronik lainnya, apa mungkin juga ini proyek harta Karun Dan kalau tidak, kenapa seperti ini cara penggaliannya,”Singgung Sadikin.
Lanjutnya,” yang jelas menurut adat istiadat, budaya,dan tradisi masyarakat gayo ini tidak sesuai, lalu kenapa Pemda Bener Meriah diam”, Tutup Sadikin(*)