BENER MERIAH – Paska panen kopi atau di penghujung masa panen harga kopi gelondong pun mencapai Rp19.000/bambu, kini para petani kopi sangatlah senang terutama Inen Nurul atau Ros (38) warga Bale Redelong Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah merasa senang dan bahagia.
“Saya merasa senang dan tersenyum saat memetik kopi karna belum pernah harga kopi gelondong mencapai harga Rp19.000/bambunya,” jelas Inen Nurul pada gayopostnews.com siang ini Sabtu (25/2/2023).
“Walau pun kopi kita seluas 5 rante kalau harga kopi gelondong seperti sekarang ini cukup lumayan di masa Inflasi pasar sekarang ini,” jelas Inen Nurul.
Ia menambahkan semoga harga kopi gelondong jangan lagi turun karna saya selaku Ibu Rumah Tangga (IRT) keperluan sangatlah banyak dengan nada tersenyum inen nurul sambil memetik kopinya di samping rumahnya di Wih Konyel.
Sementara itu Yayak (40) warga Panji Mulia 1 merupakan toke pengolah kopi menjelaskan harga kopi gelondong sudah seminggu melonjak dari Rp18.000/bambunya. Memang dalam minggu ini harga kopi gelondong sudah mencapai Rp19.000/bambunya. Bahkan ada yang berani membeli dengan harga Rp20.000/bambu kalau cuaca panas terang Yayak.
Ironisnya harga gelondong melambung tinggi tidak sesuai dengan harga kopi kering harga kopi kering saat ini seharga 105/kg dengan posisi air 15, kata Yayak
Ia menambahkan adanya proses natural gelondong (jemur gelondong) banyak di lakukan oleh pihak pihak yang tertentu untuk keperluan kopi roasting,Dan buah kopi tidak seberapa banyak di musim penghujung penen raya kopi
“Yang membuat kalah toke yang konvensional termasuk saya sendiri tidak sesuai harga gelondong dengan harga kopi kering,” pungkas Yayak. (*)